Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

√ Rendang, Kuliner Khas Nusantara yang Diakui Dunia

Rendang
Kulinerasik.com – Kuliner rendang adalah hidangan daging pedas yang berasal dari Indonesia, dan berasal dari Minangkabau, sekarang banyak kita temui diseluruh Indonesia, dan penyajian tiap daerah disajikan dengan cara dan ciri khas yang berbeda pula. Rendang adalah salah satu kuliner khas budaya Minangkabau, biasanya disajikan pada acara-acara seremonial dan untuk menghormati para tamu undangan.

Rendang banyak kita temui pada saat acara tradisional pada masyarakat Minangkabau, seperti acara upacara adat, pesta pernikahan dan Hari Raya (Idul Fitri). Banyak orang menganggap rendang seperti kari, tapi perbedaanya adalah rendang lebih sedikit cairan daripada kuliner kari. Menurut Wikipedia pada tahun 2011, sebuah jajak pendapat online dari 35.000 orang oleh CNN International memilih rendang sebagai hidangan nomor satu dari daftar "50 Makanan Paling Segar di Dunia". Dan pada tahun 2018, rendang secara resmi diakui sebagai salah satu dari 5 hidangan nasional terlezat di Indonesia. 

Di era modern ini saat ini, komposisi dan metode memasak sudah berkembang karena perannya dalam melestarikan daging di iklim tropis. Sebelum teknologi pendinginan, gaya memasak ini memungkinkan pengawetan sejumlah besar daging. Rendang  terkenal kaya dengan rempah-rempah. Bahan utama dari rending adalah daging, juga menggunakan santan dan pasta dari bumbu halus, termasuk jahe, lengkuas, daun kunyit, serai, bawang putih, bawang merah, cabai dan rempah-rempah lainnya. Campuran rempah-rempah ini disebut pemasak di Minangkabau. Bumbu, bawang putih, bawang merah, jahe dan lengkuas yang digunakan dalam rendang memiliki sifat antimikroba dan berfungsi sebagai pengawet organik alami. Nah jika dimasak dengan benar, rendang kering dapat bertahan selama empat minggu. 

Istilah rendang tidak mengacu pada jenis hidangan tertentu. Kata kerja merendang sebenarnya mengacu pada metode memasak lambat; terus mengaduk bahan-bahan dalam panci atau penggorengan, di atas api kecil, sampai semua cairan menguap dan dagingnya sudah matang. Tradisional Padang rendang membutuhkan waktu berjam-jam untuk memasak. Memasak rendang melibatkan ketumbukan dan penggilingan bahan serta memasak lambat, dan begitu juga memakan waktu dan membutuhkan kesabaran. Potongan daging dimasak perlahan-lahan dalam santan dan rempah-rempah sampai hampir semua cairan hilang, memungkinkan daging menjadi lunak dan menyerap bumbu. 

Proses memasak berubah dari mendidih menjadi menggoreng saat cairan menguap. Memasak daging sampai lunak dengan hampir semua cairan menguap membutuhkan perawatan yang sangat baik, menjaganya agar tidak terbakar. Karena penggunaannya yang banyak sekali rempah-rempah, rendang dikenal memiliki rasa yang kompleks dan unik.